Kamis, 28 April 2016

PEMBAHASAN KASUS PENDERITAAN JIWA: DEPRESI





          Depresi adalah gangguan mental yang setiap orang berpeluang mengalaminya. Banyak dari kita kebingungan untuk membedakan antara depresi, stress dan kesedihan. Belum lagi membedakan beberapa jenis dari depresi, misalnya unipolar depression, biological depression, manic depression, seasonal affective disorder, dysthymia, dan lainnya. Ada begitu banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan tentang depresi. Sekarang saatnya kita mengetahui apa itu depresi, dengan tujuan memudahkahkan seseorang atau diri anda ketika mengalami depresi.


Ø Definisi Depresi
Ada beberapa definisi depresi menurut para ahli, mari kita simak :
a)   Menurut Rice PL (1992), depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan.

b)                  Menurut Kusumanto (1981) depresi adalah suatu perasaan kesedihan yang psikopatologis, yang disertai perasaan sedih, kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah yang sangat nyata sesudah bekerja sedikit saja, dan berkurangnya aktivitas. Depresi dapat merupakan suatu gejala, atau kumpulan gejala (sindroma).

c)    Menurut Kartono (2002) depresi adalah kemuraman hati (kepedihan, kesenduan, keburaman perasaan) yang patologis sifatnya. Biasanya timbul oleh; rasa inferior, sakit hati yang dalam, penyalahan diri sendiri dan trauma psikis. Jika depresi itu psikotis sifatnya, maka ia disebut melankholi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang, muncul perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan¸yang disertai perasaan sedih, kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang menuju kepada meningkatnya keadaan mudah lelah yang sangat nyata dan berkurangnya aktivitas.







Ø Penyebab Depresi
Beberapa ahli juga memberikan penjelasan mengenai penyebab depresi. Menurut Kaplan dalam Tarigan (2003) Faktor-faktor yang dihubungkan dengan penyebab dapat dibagi atas: faktor biologi, faktor genetik dan faktor psiko sosial. Dimana ketiga faktor tersebut juga dapat saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yaitu :
1. Faktor Biologi
Dalam penelitian biopsikologi, norepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotransmitter yang paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood. Beberapa peneliti juga menemukan bahwa gangguan mood melibatkan patologik dan sistem limbiks serta ganglia basalis dan hypothalamus.
2. Faktor Genetik
Data genetik menyatakan bahwa faktor yang signifikan dalam perkembangan gangguan mood adalah genetik. Pada penelitian anak kembar terhadap gangguan depresi berat, pada anak kembar monozigot adalah 50 %, sedangkan dizigot 10 – 25 %.

3. Faktor Psikososial
Mungkin faktor inilah yang banyak diteliti oleh ahli psikologi. Faktor psikososial yang memyebabkan terjadinya depresi antara lain;
   ·  Peristiwa kehidupan dan stress lingkungan : suatu pengamatan klinik menyatakan bahwa peristiwa atau kejadian dalam kehidupan yang penuh ketegangan sering mendahului episode gangguan mood.
   
      ·   Faktor kepribadian Premorbid : Tidak ada satu kepribadian atau bentuk kepribadian yang khusus sebagai predisposisi terhadap depresi. Semua orang dengan ciri kepribadian manapun dapat mengalami depresi, walaupun tipetipe kepribadian seperti oral dependen, obsesi kompulsif, histerik mempunyai risiko yang besar mengalami depresi dibandingkan dengan lainnya.

    ·  Faktor Psikoanalitik dan Psikodinamik : Freud menyatakan suatu hubungan antara kehilangan objek dan melankoli. Ia menyatakan bahwa kemarahan pasien depresi diarahkan kepada diri sendiri karena mengidentifikasikan terhadap objek yang hilang. Freud percaya bahwa introjeksi merupakan suatu cara ego untuk melepaskan diri terhadap objek yang hilang. depresi sebagai suatu efek yang dapat melakukan sesuatu terhadap agresi yang diarahkan kedalam dirinya. Apabila pasien depresi menyadari bahwa mereka tidak hidup sesuai dengan yang dicita-citakannya, akan mengakibatkan mereka putus asa.

     ·  Ketidakberdayaan yang dipelajari: Didalam percobaan, dimana binatang secara berulang-ulang dihadapkan dengan kejutan listrik yang tidak dapat dihindarinya, binatang tersebut akhirnya menyerah dan tidak mencoba sama sekali untuk menghindari kejutan selanjutnya. Mereka belajar bahwa mereka tidak berdaya.

     · Teori Kognitif: Beck menunjukkan perhatian gangguan kognitif pada depresi Asikal H.S. dalam Tarigan (2003) Dia mengidentifikasikan 3 pola kognitif utama pada depresi yang disebut sebagai triad kognitif, yaitu : a) Pandangan negatif terhadap masa depan, b) Pandangan negatif terhadap diri sendiri, individu menganggap dirinya tak mampu, bodoh, pemalas, tidak berharga, c) Pandangan negatif terhadap pengalaman hidup. Meyer berpendapat bahwa depresi adalah reaksi seseorang terhadap pengalaman hidup.
 




Ø Gejala-gejala Depresi (Symptoms of Depression)

Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis, gejala fisik & sosial yang khas. Beberapa orang memperlihatkan gejala yang minim, beberapa orang lainnya lebih banyak. Tinggi rendahnya gejala bervariasi pada individu dan juga bervariasi dari waktu ke waktu. Berikut ini beberapa gejala dari depresi :

      ·         Terus menerus merasa sedih, cemas, atau suasana hati yang kosong
      ·         Perasaan putus asa dan pesimis.
      ·         Perasaan bersalah, tidak berdaya dan tidak berharga.
      ·         Kehilangan minat atau kesenangan dalam hobi dan kegiatan yang pernah dinikmati.
      ·         Penurunan energi dan mudah kelelahan.
      ·         Kesuultan berkonsentrasi, mengingat, atau membuat keputusan.
      ·         Insomnia, pagi hari terbangun, atau tidur berlebihan.
      ·         Nafsu makan berkurang bahkan sangat berlebihan. Penurunan berat badan bahkan                            penambahan berat badan secara drastis.
      ·         Selalu berpikir kematian atau bunuh diri, percobaan bunuh diri
      ·         Gelisah dan mudah tersinggung
      ·         Terus menerus mengalami gejala fisik yang tidak respon terhadap pengobatan, seperti sakit              kepala, gangguan pencernaan, dan sakit kronis

Pada umumnya gejala depresi antara lain murung, sedih berkepanjangan, sensitif, mudah marah dan tersinggung, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya konsentrasi dan menurunnya daya tahan.

Ø Mengatasi Depresi Berat

Gejala yang ditimbulkan apabila seseorang terkena depresi juga sangat banyak. Namun, secara umum depresi biasanya disebabkan oleh menurunnya produktifitas kerja, mudah merasa lelah, susah konsentrasi, kehilangan rasa percaya diri, sensitive, merasa dirinya tidak berguna, perasaan terbebani dan gangguan pola tidur. Karena pola tidur yang terganggu lama-lama akan menyebabkan depresi, ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan untuk mengatasi gangguan tidur buat sobat yang sering mengalaminya, trik dan tips cara mengatasi susah tidur bisa sobat baca di cara mengatasi susah tidur alami dan aman. Dalam beberapa kasus, depresi lebih banyak dialami oleh para wanita, namun lebih banyak lelaki yang mengakhiri depresi mereka dengan cara bunuh diri. Jangan terburu-buru melakukan hal negatif jika sobat sedang mengalami depresi, karea banyak sekali cara mengatasi depresi yang bisa kita lakukan. Caranya, mari kita baca yang dibawah ini:

       a)      Cara mengatasi depresi dengan rutin berolahraga
Dengan rutin berolahraga, dapat membantu tubuh kita lebih sehat, terutama bila berolahraga di pagi hari dapat menghirup udara segar, dapat pula menyegarkan pikiran kita, dan membuat hari kita menjadi lebih positif.

       b)      Cara mengatasi depresi dengan berjalan-jalan
Tentu hampir semua manusia di dunia ini sangat senang jika berjalan – jalan. Maka, ada baiknya bila sobat pergi berjalan – jalan, bis ke pegunungan, pantai, ataupun danau. Lebih baik lagi jika, udara di tempat yang kita tuju masih sejuk, dan kita dapat menghirup udara segar disana.

       c)      Cara mengatasi depresi dengan tersenyum dan tertawa
Segala masalah yang ada di dunia ini pasti terdapat jalan keluarnya. Oleh karena itu, tersenyum dan tertawalah atas segala masalah yang dihadapi.

       d)      Cara mengatasi depresi dengan berfikir positif
Ya memang sulit untuk berpikir positif bila kita sedang dihantui perasaan tidak tenang dan dihantui depresi. Namun, tidak ada salahnya untuk kita belajar beroikir positif selalu.

       e)      Cara mengatasi depresi dengan meditasi
Sebuah penelitian dilakukan tentang meditasi, didapat bahwa meditasi dapat mencegah depresi. Meditasi memberikan dampak tenang bagi diri yang melakukannya.

       f)       Cara mengatasi depresi dengan yoga
Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa berlatih yoga dapat memberikan dampak positif bagi tubuh, yaitu dapat mengatasi gangguan emosi, depresi berat, mengurangi stress, dan meningkatkan kualitas diri.

      g)      Cara mengatasi depresi dengan kunyit
Tanaman yang berwarna kuning ini, mempunya banyak sekali kegunaannya. Selain sebagai pewarna makanan alami, ternyata kunyit juga sama efektifnya dengan Prozac dalam mengurangi gejala depresi.

      h)     Cara mengatasi depresi dengan bercerita
Jika sobat punya masalah ada baiknya berceritalah ke orang terdekat. Ini sangat ampuh sekali untuk mengatasi depresi. Karena, masalah yang dihadapi pasti akan terasa lebih ringan lagi bila ada orang terdekat yang mengetahui. Bukan tidak mungkin, jika mereka memberika saran dan nasehat yang baik untuk masalah yang kita hadapi.

      i)        Cara mengatasi depresi dengan berserah diri pada Tuhan YME
Cara yang satu ini tentu cara yang paling ampuh, dengan berserah diri pada Tuhan YME meyakinkan kita bahwa semua sudah digariskan oleh NYA. Untuk orang islam dengan beristigfar dan membaca ayat-ayat al Qur'an akan membantu mendamaikan hati. Begitu pula dengan agama yang lainnya. Dengan melakukan kebaikan dan berserah diri akan membuat hati damai dan jauh dari depresi.

Demikian tadi mengenai depresi dan cara mengatasi depresi, semuanya kembali lagi pada diri kita masing – masing. Cobalah selalu berpikir positif ya sobat, jangan sampai depresi ini menyerang kita semua. Bahkan, beberapa peneliti memprediksi bahwa beberapa tahun yang akan mendatang, penyakit depresi ini akan semakin mewabah di masyarakat luas.

Ø Contoh kasus : DEPRESI

Tuan A adalah seorang bapak berusia pertengahan 30-an. Ia datang berkonsultasi ke                psikiater atas anjuran dari salah seorang rekannya. Saat datang untuk pertama kalinya, terlihat        bahwa mimik wajahnya murung dan nampak tidak bersemangat.

Ketika dilakukan wawancara dan pemeriksaan psikiatrik, suaranya pelan, gerak-geriknya        minimal, dan ia sering menanyakan ulang pertanyaan yang ditanyakan oleh psikiater pemeriksa.

Tuan A menceritakan bahwa ia sudah merasa sedih berkepanjangan di mana hampir tak          ada satu haripun ia merasa bahagia selama 1 bulan terakhir dan aktivitasnya terbatas di dalam        rumah saja. Satu bulan lalu ternyata ia baru saja di PHK dari pekerjaannya.

Rasa sedihnya disertai dengan penurunan berat badan yang nyata sekitar 3-4 kg karena          hilangnya nafsu makan, kehilangan semangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sulit untuk    jatuh tidur atau kalau pun bisa ia mudah sekali terbangun dari tidurnya.

Setelah beberapa saat kemudian, Tuan A bercerita bahwa perasaan sedihnya bertambah         parah semenjak dua minggu terakhir, ia menjadi mudah menangis tanpa sebab-sebab yang jelas     dan ia merasa pesimis dengan masa depannya serta keluarganya. Akhir-akhir ini, ia berpikir           bahwa hidupnya tidak berharga dan lebih baik ia mati saja.

Semenjak di PHK Tuan A juga tidak pernah lagi mencoba mencari pekerjaan baru karena merasa putus asa dengan hidupnya selain itu saat ini dia menjadi menarik diri dari pergaulan padahal dahulu ia dikenal sebagai orang yang aktif dalam kegiatan RT di lingkungannya. Rasa sedihnya menjadi bertambah parah karena Tuan A mulai kebingungan akan pembiayaan hidupnya sehari-hari beserta keluarganya.


Ø References:
1. http://chieraeray.blogspot.co.id/2012/08/depresi-pengertian-penyebab-dan.html
2. http://www.rubrikita.com/2014/12/cara-mengatasi-depresi.html
3. http://dwisari78.blogspot.co.id/2013/05/conto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar